Minggu, 09 Februari 2014

Surat Untuk Lelakiku

Pada masanya, kau akan datang
Tak hanya sekedar bertandang
Namun akan menetap sebagai  Imam
Pada sepetak surau sederhana dalam hatiku

Ada senandung cinta yang ingin kuceritakan
Bahwa, sebelum kau datang
Ada seorang lelaki
Yang peluhnya kujadikan kilau lampu surauku
Seorang lelaki
Yang gurat keningnya
Kujadikan sajadah, tempat kecupku berserah
Seorang lelaki, dengan seluruh debar cinta kusebut Ayah

Bibirku tak pernah selesai mengucap cinta padanya
Kata-kata selalu kalah dengan haru air mata
Aku tak pernah sanggup mengatakan, tak pernah.
Cintaku pada Ayah
Diam – diam kulabuhkan pada selembar kain
Yang menutup indah atas kepalaku

Kelak, ketika kau lepas kainku
Kau akan mencium kehormatan surga Ayah yang kujaga

Serta kening kupantaskan untuk kau kecup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar